Saturday, December 31, 2016

test manual

1.    Menurut permendikbud nomor 103  tahun 2014 Rencana Pembelajaran dalam bentuk RPP itu dikembangkan secara rinci mengacu pada …
a.    Silabus, Buku Teks Pelajaran, dan Buku Pengayaan
b.    Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Buku Teks Pelajaran
c.    Silabus, Buku Teks Pelajaran, dan Informasi Aktual Terkini
d.    Silabus, Buku Teks Pelajaran, Dan Buku Panduan Guru

2.    Berikut ini kegiatan yang dilakukan guru pada saat siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, kecuali :
a.    Menyerahkan sepenuhnya kepada siswa tentang jalannya presentasi hasil  penemuan
b.    Memandu jalannya presentasi hasil  penemuan dan memberikan umpan balik
c.    Memandu jalannya presentasi hasil  penemuan dan melemparkan ke kelompok lain untuk menajwab
d.    Memberikan simpulan tentang hasil  presentasi kelompok yang  maju

3.    RPP disusun guru berdasarkan silabus sebagai terjemahan dari ide kurikulum ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran. sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013, maka ….
a.    Indikator dikembangkan untuk seluruh KD, baik KD yang  dikembangkan dari  KI-1, KI-2, KI-3 maupun KI-4
b.    Materi pokok yang  dikembangkan pada RPP meliputi materi tentang seluruh KD, baik KD dari  KI-1, KI-2, KI-3 maupun KI-4
c.    RPP dirancang berpusat pada peserta didik dengan tetap mempertimbangkan kondisi di satuan pendidikan
d.    Kegiatan inti pada RPP dikembangkan secara terpadu meliputi: eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, serta mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan mengkomunikasikan.

4.    Pemilihan fokus sikap yang akan ditumbuhkan atau dikembangkan dapat dipertimbangkan atas dasar minimal tiga hal, kecuali … .
a.    Kesesuaiannya dengan muatan KD pengetahuan dan KD keterampilan yang  dipelajari bersamaaan dengan ditumbuhkan/dikembangkannya sikap tersebut,
b.    Kesesuaiannya dengan skenario kegiatan pembelajaran yang  akan diterapkan atau dilaksanakan,
c.    Visi dan atau misi sekolah, khususnya terkait pengembangan karakter warga sekolah yang  akan diwujudkan.
d.    Kondisi  dan norma-norma yang  berlaku di mansyarakat sekitar

5.    Seorang guru merancang pembelajaran suatu KD tertentu. Berikut merupakan komponen materi ajar yang harus disiapkan, kecuali ….
a.    Materi prasyarat
b.    Materi regular
c.    Materi pengayaan
d.    Materi remedial

6.    Diantara pernyataan berikut ini yang tidak tepat adalah … .
a.    Dalam kegiatan inti, guru merancang pembelajaran matematika yang  membuat siswa interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, berpartisipasi aktif
b.    Rancangan pembelajaran yang  disusun guru dikembangkan secara rinci dari  materi pokok yang  mengacu pada silabus sebagai terjemahan dari ide kurikulum, RPP yang  dirancang guru mengutamakan proses pembelajaran pada penyelesaian soal-soal ujian  nasional
c.    Upaya yang  dilakukan guru dalam menyusun rancangan pembelajaran adalah dengan cara menerapkan berbagai macam strategi dan pendekatan pembelajaran untuk memfasilitasi proses pembelajaran yang  interaktif.
d.    Rancangan pembelajaran yang  disusun guru dalam bentuk RPP merupakan pedoman dalam proses pembelajaran

7.    Seorang guru merancang kegiatan pembelajaran KD tertentu. Kegiatan guru yang harus dilaksanakan pada kegiatan penutup, kecuali ….
a.    Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang  telah dilaksanakan
b.    Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil  pembelajaran
c.    Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang  akan digunakan
d.    Merencanakan pembelajaran pada pertemuan berikutnya

8.    Tempat pertama bersemainya bibit sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik adalah … .
a.    Sekolah
b.    Tempat ibadah
c.    Keluarga
d.    Lingkungan

9.    Seorang guru merancang pembelajaran suatu KD tertentu. Hal-hal yang harus disiapkan guru pada kegiatan penutup, kecuali ...
a.    Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang  akan digunakan
b.    Melakukan reôeksi terhadap kegiatan yang  sudah dilaksanakan
c.    Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil  pembelajaran
d.    Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

10.    Salah satu kompetensi dasar (KD) matematika kelas viii adalah“memahami teknik penyajian data dua variabel menggunakan tabel, grafik batang, diagram lingkaran, dan graók garis dengan komputer serta menganalisis hubungan antar variabel”. Rumusan tujuan pembelajaran yang paling sesuai dengan KD di atas adalah …
a.    Siswa dapat memahami penyajian data menggunakan tabel atau diagram
b.    Siswa mampu menjelaskan cara membaca dan menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram garis  dengan benar
c.    Siswa mampu menganalisa tabel atau diagram dengan tepat
d.    Siswa dapat menggambar diagram untuk mengomunikasikan informasi dengan benar

11.    Menurut peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan atau permendikbud nomor 103 tahun 2014, pembelajaran adalah proses interaksi antar siswa dan antara siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, sedangkan rencana pelaksanaan pembelajaran, selanjutnya disebut dengan RPP, adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan mengacu pada silabus  . Dalam hal ini silabus dikembangkan oleh … .
a.    Pemerintah pusat
b.    Pemerintah daerah
c.    Sekolah
d.    Guru

12.    Seorang guru merancang kegiatan pembelajaran KD tertentu. Kegiatan guru yang harus dilaksanakan pada kegiatan pendahuluan adalah ….
a.    Melakukan tes  dengan topik   seperti topik  yang  akan dipelajari
b.    Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil  pembelajaran
c.    Menyampaikan garis  besar kegiatan yang  akan dilakukan
d.    Merencanakan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

13.    Kegiatan inti yang dilakukan guru dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah mengajak siswa untuk …
a.    Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengomunikasikan
b.    Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mencoba, mengomunikasikan
c.    Mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi, mengomunikasikan
d.    Mengamati, menanya, mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mengomunikasikan.

14.    Sebagai guru matematika, pak hanif akan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Untuk dapat menyusun RPP dengan baik pak hanif harus memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan RPP. Berikut ini adalah beberapa prinsip penyusunan RPP, kecuali …
a.    Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
b.    Berpusat pada peserta didik
c.    Memuat langkah-langkah pembelajaran melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup
d.    Mengembangkan kemandirian belajar

15.    RPP disusun guru berdasarkan silabus sebagai terjemahan dari ide kurikulum ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran. Sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013, maka ….
a.    Indikator dikembangkan untuk seluruh KD, baik KD yang  dikembangkan dari  KI-1, KI-2, Ki-3 maupun KI-4
b.    Materi pokok yang  dikembangkan pada RPP meliputi materi tentang seluruh KD, baik KD dari  Ki-1, Ki-2, KI-3 maupun KI-4
c.    Pp dirancang berpusat pada peserta didik dengan tetap mempertimbangkan kondisi di satuan pendidikan
d.    Kegiatan inti pada RPP dikembangkan secara terpadu meliputi: eksplorasi, elaborasi, dan konórmasi, serta mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan mengkomunikasikan.

16.    Berikut ini kegiatan yang dilakukan guru apda saat siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, kecuali :
a.    Menyerahkan sepenuhnya kepada siswa tentang jalannya presentasi hasil  penemuan
b.    Memandu jalannya presentasi hasil  penemuan dan memberikan umpan balik
c.    Memandu jalannya presentasi hasil  penemuan dan melemparkan ke kelompok lain untuk menajwab
d.    Memberikan simpulan tentang hasil  presentasi kelompok yang  maju.

17.    Kegiatan yang dilakukan guru pada saat siswa berdiskusi di kelompoknya masing-masing untuk menemukan rumus luas  permukaan tabung adalah …
a.    Memperhatikan langkah-langkah kegiatan penemuan yang  dilakukan siswa dan meminta siswa menyelesaikan kesulitan yang  dihadapi
b.    Memimpin jalannya diskusi kelompok dalam kegiatan penemuan dan membimbing siswa yang  mengalami kesulitan
c.    Memandu jalannya diskusi kelompok dalam kegiatan penemuan dan meminta siswa menyelesaikan kesulitan yang  dihadapi.
d.    Memberikan pengarahan tentang langkah-langkah kegiatan penemuan serta membimbing siswa yang  mengalami kesulitan

18.    Setiap awal semester atau awal tahun pelajaran bu nila mengembangkan RPP dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Langkah-langkah penyusunan RPP adalah ...
a.    Pengkajian silabus, perumusan indikator pencapaian KD, materi pembelajaran, penjabaran kegiatan pembelajaran, penentuan alokasi waktu, pengembangan penilaian pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran remedial, menentukan media, alat,  bahan dan sumber belajar
b.    Pengkajian silabus, mengidentiókasi materi pembelajaran, merumuskan indikator, mengembangkan kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, menentukan media, alat,  bahan dan sumber belajar
c.    Pengkajian silabus, mengembangkan kegiatan pembelajaran, merumuskan indikator, mengidentiókasi materi pembelajaran, penilaian, alokasi waktu,menentukan media, alat,  bahan dan sumber belajar
d.    Pengkajian silabus, merumuskan indikator, tujuan pembelajaran, mengidentiókasi materi pembelajaran, mengembangkan kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, menentukan media, alat,  bahan dan sumber belajar

19.    Pak Bambang sedang menyusun RPP untuk KD-KD berikut:
1)    KD 1.1.   Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2)    KD 2.3.   Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan
3)    KD 3.6.   Mendeskripsikan daerah asal, daerah kawan, dan daerah hasil suatu relasi antara dua himpunan yang disajikan dalam berbagai bentuk(grafik, himpunan pasangan terurut, atau ekspresi simbolik)
4)    KD 4.7.   Menerapkan daerah asal, dan daerah hasil fungsi dalam menyelesaikan masalah

Rumusan beberapa indikator yang dibuat pak Bambangi dari KD 1.1, KD 2.3, KD 3.6 dan KD 4.7 secara berurutan sebagai berikut:
1)    Mensyukuri kebesaran tuhan dengan adanya aturan relasi yang dapat mempermudah kehidupan manusia
2)    Menunjukkan sikap bertanggung jawab dan perilaku peduli lingkungan
3)    Menentukan daerah asal, kawan, dan daerah hasil
4)    Menyatakan sebuah relasi dengan diagram panah, himpunan pasangan berurutan, dan diagram venn

Rumusan indikator yang tidak sesuai dengan KD diatas adalah ...
a.    4
b.    3
c.    2
d.    1

test 2

Tes Belajar TIK
Petunjuk: Jumlah poin untuk lanjut ke sesi berikut adalah 7 poin


1. Menurut permendikbud nomor 103 tahun 2014 Rencana Pembelajaran dalam bentuk RPP itu dikembangkan secara rinci mengacu pada:
A. Silabus, Buku Teks Pelajaran, dan Buku Pengayaan
B. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Buku Teks Pelajaran
C. Silabus, Buku Teks Pelajaran, dan Informasi Aktual Terkini
D. Silabus, Buku Teks Pelajaran, Dan Buku Panduan Guru

2. Berikut ini kegiatan yang dilakukan guru pada saat siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, kecuali
A. Menyerahkan sepenuhnya kepada siswa tentang jalannya presentasi hasil penemuan
B. Memandu jalannya presentasi hasil penemuan dan memberikan umpan balik
C. Memandu jalannya presentasi hasil penemuan dan melemparkan ke kelompok lain untuk menajwab
D. Memberikan simpulan tentang hasil presentasi kelompok yang maju

3. Contoh soal nomor 3?
Contoh Jawaban A
Contoh Jawaban B
Contoh Jawaban C
Contoh Jawaban D

4. Contoh soal nomor 4?
Contoh Jawaban A
Contoh Jawaban B
Contoh Jawaban C
Contoh Jawaban D

5. Contoh soal nomor 5?
Contoh Jawaban A
Contoh Jawaban B
Contoh Jawaban C
Contoh Jawaban D

6. Contoh soal nomor 6?
Contoh Jawaban A
Contoh Jawaban B
Contoh Jawaban C
Contoh Jawaban D
7. Contoh soal nomor 7?
Contoh Jawaban A
Contoh Jawaban B
Contoh Jawaban C
Contoh Jawaban D

8. Contoh soal nomor 8?
Contoh Jawaban A
Contoh Jawaban B
Contoh Jawaban C
Contoh Jawaban D

9. Contoh soal nomor 9?
Contoh Jawaban A
Contoh Jawaban B
Contoh Jawaban C
Contoh Jawaban D

10. Contoh soal nomor 10?
Contoh Jawaban A
Contoh Jawaban B
Contoh Jawaban C
Contoh Jawaban D


Sunday, September 15, 2013

Buku Pegangan Kurikulum 2013

Buku Pegangan Kurikulum 2013
Buku Pegangan Kurikulum 2013

Buku Pegangan Kurikulum 2013


Buku Pegangan Kurikulum 2013
Salah satu kendala dalam pelaksanaan kurikulum 2013 tentang sosialisasi terhadap guru dan sekolah, juga mengenai distribusi buku pegangan baik guru maupun siswa. Hal inilah yang menjadi pertimbangan dari pihak kementrian pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2013 ini belum semua sekolah melaksanakan kurikulum baru tersebut dan hanya ada 6.410 sekolah, jauh lebih sedikit dari yang direncanakan yaitu sebanyak 32.295 sekolah.

Dalam kesempatan ini saya bermaksud untuk membantu ke sekolah-sekolah yang kesulitan mengakses atau tidak mendapatkan buku-buku baik buku pegangan guru maupun siswa dan dapat mendownloadnya di sini. Karena dalam pelaksanaannya saya berkeyakinan ada sekolah-sekolah yang tetap mencoba melaksanakan kurikulum 2013 ini walaupun bukan merupakan sekolah sasaran. Pada sekolah semacam inilah yang perlu mendapat dukungan dari kita semua untuk bisa mendapatkan akses buku-buku yang diperlukan dan juga tentu saja pelatihan untuk para gurunya.

Berikut ini anda dapat mengunduh buku-buku baik pegangan guru maupun buku siswa dari SD, SMP, dan SMA
No.Materi / Mata PelajaranPegangan Guru
Besar File
Pegangan Siswa
Besar File
 Kelas I (SD)
1. PA. BudhaUnduh25,2 MBUnduh66,8 MB
2. PA. HinduUnduh3,7 MBUnduh41,5 MB
3. PA. IslamUnduh7,2 MBUnduh44,5 MB
4. PA. KatolikUnduh8,4 MBUnduh61,8 MB
5. PA. KhonghucuUnduh21, 9 MBUnduh86,6 MB
6. PA. KristenUnduh4,5 MBUnduh94,4 MB
7. Tema : DirikuUnduh24,9 MBUnduh44,3 MB
8. Tema : KegemarankuUnduh25,5 MBUnduh42,8 MB
9. Tema : KegiatankuUnduh18,9 MBUnduh50,3 MB
10. Tema : KeluargakuUnduh25,9 MBUnduh111,6 MB
 Kelas IV (SD)
1. PA. BudhaUnduh23,3 MBUnduh21,4 MB
2. PA. HinduUnduh4,3 MBUnduh17,1 MB
3. PA. IslamUnduh2,8 MBUnduh39,5 MB
4. PA. KatolikUnduh4,5 MBUnduh16,3 MB
5. PA. KhonghucuUnduh21,3 MBUnduh89,6 MB
6. PA. KristenUnduh5,5 MBUnduh21,1 MB
7. Tema : Indahnya Kebersamaan Unduh43,5 MBUnduh23,8 MB
8. Tema : Selalu Berhemat EnergiUnduh-Unduh34,1 MB
9. Tema : Peduli Terhdap Mahluk HidupUnduh53,1 MBUnduh33,2 MB
10. Tema : Berbagai PekerjaanUnduh23,1 MBUnduh35,8 MB
 Kelas VII (SMP)
1. PA. BudhaUnduh18,7 MBUnduh23,8 MB
2. PA. HinduUnduh17,1 MBUnduh16, 9 MB
3. PA. IslamUnduh17,8 MBUnduh34,9 MB
4. PA. KatolikUnduh21,7 MBUnduh26,8 MB
5. PA. KhonghucuUnduh26,2 MBUnduh19,5 MB
6. PA. KristenUnduh20,2 MBUnduh28,9 MB
7. Bahasa IndonesiaUnduh5,3 MBUnduh14,1 MB
8. Bahasa InggrisUnduh92,4 MBUnduh143,1 MB
9. IPAUnduh22,6 MBUnduh68,9 MB
10. IPSUnduh2,5 MBUnduh68,1 MB
11. PenjasorkesUnduh29,9 MBUnduh29,8 MB
12. PPKnUnduh7,3 MBUnduh18,8 MB
13. Seni BudayaUnduh45,8 MBUnduh68,5 MB
 Kelas X (SMA/SMK)
1. Bahasa IndonesiaUnduh3,3 MBUnduh9,9 MB
2. MatematikaUnduh18,2 MBUnduh4,8 MB
3. Sejarah IndonesiaUnduh10,9 MBUnduh47,4 MB
Semoga ini dapat memberi manfaat bagi yang membutuhkan….

Tuesday, June 4, 2013

Buku Panduan Olimpiade Matematika SMA

Buku Panduan Olimpiade Matematika SMA


Download Buku Panduan Olimpiade Matematika SMA

SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA SMA 2013

Saturday, June 1, 2013

Penemu Konsep Sinus

Penemu Konsep Sinus
 
Pernah mendengar istilah sinus saat belajar matematika di SMA? Yup.. Sinus adalah perbandingan sisi segitiga yang berada didepan sudut dengan hipotenusa. Akan tetapi, apakah kalian tahu siapa orang yang pertama kali mencetuskan hukum sinus?

Sejarah mencatat bahwa hukum sinus dicetuskan oleh salah seorang matematikawan muslim pada abad ke-11 Masehi. Dia bernama Abu Nasr Mansur Ibnu Ali Ibnu Iraq yang sering disapa dengan Abu Nasr Mansur.
Bill Scheppler dalam karyanya bertajuk al-Biruni: Master Astronomer and Muslim Scholar of the Eleventh Century, mengungkapkan, bahwa Abu Nasr Mansur merupakan seorang ahli matematika Muslim dari Persia.

Ahli sejarah Matematika John Joseph O’Connor dan Edmund Frederick Robertson menjelaskan bahwa Abu Nasr Mansur terlahir di kawasan Gilan, Persia pada tahun 960 M. Hal itu tercatat dalam The Regions of the World, sebuah buku geografi Persia bertarikh 982 M.

Keluarganya “Banu Iraq” menguasai wilayah Khawarizm (sekarang, Kara-Kalpakskaya, Uzbekistan). Khawarizm merupakan wilayah yang berdampingan dengan Laut Aral. “Dia menjadi seorang pangeran dalam bidang politik,” tutur O’Cornor dan Robertson.

Di Khawarizm itu pula, Abu Nasr Mansur menuntut ilmu dan berguru pada seorang astronom dan ahli matematika Muslim terkenal Abu’l-Wafa (940 M – 998 M). Otaknya yang encer membuat Abu Nasr dengan mudah menguasai matematika dan astronomi. Kehebatannya itu pun menurun pada muridnya, yakni? Al-Biruni (973 M – 1048 M).

Kala itu, Al-Biruni tak hanya menjadi muridnya saja, tapi juga menjadi koleganya yang sangat penting dalam bidang matematika. Mereka bekerja sama menemukan rumus-rumus serta hukum-hukum yang sangat luar biasa dalam matematika. Kolaborasi kedua ilmuwan itu telah melahirkan sederet penemuan yang sangat hebat dan bermanfaat bagi peradaban manusia.

Perjalanan kehidupan Abu Nasr dipengaruhi oleh situasi politik yang kurang stabil. Akhir abad ke-10 M hingga awal abad ke-11 M merupakan periode kerusuhan hebat di dunia Islam. Saat itu, terjadi perang saudara di kota sang ilmuwan menetap. Pada era itu, Khawarizm menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Dinasti Samaniyah.

Perebutan kekuasaan di antara dinasti-dinasti kecil di wilayah Asia Tengah itu membuat situasi politik menjadi kurang menentu. Pada 995 M, kekuasaan Banu Iraq digulingkan. Saat itu, Abu Nasr Mansur menjadi pangeran. Tidak jelas apa yang terjadi pada Abu Nasr Mansur di negara itu, namun yang pasti muridnya al-Biruni berhasil melarikan diri dari ancaman perang saudara itu.

Setelah peristiwa itu, Abu Nasr Mansur bekerja di istana Ali ibnu Ma’mun dan menjadi penasihat Abu’l Abbas Ma’mun. Kehadiran Abu Nasr membuat kedua penguasa itu menjadi sukses.

Ali ibnu Ma’mun dan Abu’l Abbas Ma’mun merupakan pendukung ilmu pengetahuan. Keduanya mendorong dan mendukung Abu Nasr mengembangkan ilmu pengetahuan. Tak heran jika ia menjadi ilmuwan paling top di istana itu.? Karya-karyanya sangat dihormati dan dikagumi.

Abu Nasr Mansur menghabiskan sisa hidupnya di istana Mahmud di Ghazna. Ia wafat pada 1036 M di Ghazni, sekarang Afghanistan.? Meski begitu, karya dan kontribusianya bagi pengembangan sains tetap dikenang sepanjang masa. Dunia Islam modern tak boleh melupakan sosok ilmuwan Muslim yang satu ini.

Kontribusi Abu Nasr Mansur Dalam Bidang Astronomi

Abu Nasr Mansur telah memberikan kontribusi yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan. Sebagian Karya Abu Nasr fokus pada bidang matematika, tapi beberapa tulisannya juga membahas masalah astronomi.

Dalam bidang matematika, dia memiliki begitu banyak karya yang sangat penting dalam trigonometri.? Abu Nasr berhasil mengembangkan karya-karya ahli matematika, astronomi, geografi dan astrologi? Romawi bernama? Claudius Ptolemaeus (90 SM – 168 SM).

Dia juga mempelajari karya ahli matematika dan astronom Yunani, Menelaus of Alexandria (70 SM – 140 SM). Abu Nasr mengkritisi dan mengembangkan teori-teori serta hukum-hukum yang telah dikembangkan ilmuwan Yunani itu.

Kolaborasi Abu Nasr dengan al-Biruni begitu terkenal. Abu Nasr berhasil menyelesaikan sekitar 25 karya besar bersama? al-Biruni. ” Sekitar 17 karyanya hingga kini masih bertahan.?? Ini menunjukkan bahwa Abu Nasr Mansur adalah seorang astronom dan ahli matematika yang luar biasa,”? papar? ahli sejarah Matematika John Joseph O’Connor dan Edmund Frederick Robertson

Dalam bidang Matematika, Abu Nasr memiliki tujuh karya, sedangkan sisanya? dalam bidang astronomi. Semua karya yang masih bertahan telah dipublikaskan, telah dialihbahasakan kedalam bahasa Eropa, dan ini memberikan beberapa indikasi betapa sangat pentingnya karya sang ilmuwan Muslim itu.

Secara khusus Abu Nasr mempersembahkan sebanyak 20 karya kepada muridnya al-Biruni. Salah satu adikarya sang saintis Muslim ini adalah komentarnya dalam The Spherics of Menelaus.

Perannya sungguh besar dalam pengembangan trigonometri dari perhitungan Ptolemy dengan penghubung dua titik fungsi trigonometri yang hingga kini masih tetap digunakan. Selain itu, dia juga berjasa dalam mengembangkan dan mengumpulkan tabel yang? mampu memberi solusi angka yang mudah untuk masalah khas spherical astronomy (bentuk astronomi).

Abu Nasr juga mengembangkan The Spherics of Menelaus yang merupakan bagian penting, sejak karya asli Menelaus Yunani punah. Karya Menelaus berasal dari dasar solusi angka Ptolemy dalam masalah bentuk astronomi yang tercantum dalam risalah Ptolemy bertajuk Almagest.

“Karyanya di dalam tiga buku: buku pertama mempelajari kandungan/kekayaan bentuk segitiga, buku kedua meneliti kandungan sistem paralel lingkaran dalam sebuah bola/bentuk mereka memotong lingkaran besar, buku ketiga memberikan bukti dalil Menelaus,” jelas O’Cornor dan Robertson.

Pada karya trigonometrinya, Abu Nasr Mansur menemukan hukum sinus sebagai berikut:

a/sin A = b/sin B = c/sin C.

“Abu’l-Wafa mungkin menemukan hukum ini pertama dan Abu Nasr Mansur mungkin belajar dari dia. Pastinya keduanya memiliki prioritas kuat untuk menentukan dan akan hampir pasti tidak pernah diketahui dengan kepastian,” ungkap O’Cornor dan Robertson.

O’Cornor dan Robertson juga menyebutkan satu nama lain, yang disebut sebagai orang ketiga yang kadang-kadang disebut sebagai penemu hukum yang sama, seorang astronom dan ahli matematika Muslim dari Persia, al-Khujandi (940 M – 1000 M).

Namun, kurang beralasan jika al-Khujandi dsebut sebagai penemu hukum sinus, seperti yang ditulis Samso dalam bukunya Biography in Dictionary of Scientific Biography (New York 1970-1990). “Dia adalah seorang ahli astronomi praktis yang paling utama, yang tidak peduli dengan masalah teoritis,” katanya.

Risalah Abu Nasr membahas lima fungsi trigonometri yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam bentuk astronomi. Artikel menunjukkan perbaikan yang diperoleh Abu Nasr Mansur dalam penggunan pertama sebagai nilai radius. Karya lain Abu Nasr Mansur dalam bidang astronomi meliputi empat karya dalam menyusun dan mengaplikasi astrolab.


Al-Biruni, Saksi Kehebatan Abu Nasr

Sejatinya, dia adalah murid sekaligus kawan bagi Abu Nasr Mansur. Namun, dia lebih terkenal dibandingkan sang guru.

Meski begitu, al-Biruni tak pernah melupakan jasa Abu Nasr dalam mendidiknya. Kolaborasi kedua ilmuwan dari abad ke-11 M itu sangat dihormati dan dikagumi.

Abu Nasr telah ‘melahirkan’ seorang ilmuwan yang sangat hebat. Sejarawan Sains Barat, George Sarton begitu mengagumi kiprah dan pencapaian al-Biruni dalam beragam disiplin ilmu. “Semua pasti sepakat bahwa Al-Biruni adalah salah seorang ilmuwan yang sangat hebat sepanjang zaman,” cetus Sarton.

Bukan tanpa alasan bila Sarton dan Sabra mendapuknya sebagai seorang ilmuwan yang agung. Sejatinya, al-Biruni memang seorang saintis yang sangat fenomenal. Sejarah mencatat, al-Biruni sebagai sarjana Muslim pertama yang mengkaji dan mempelajari tentang seluk beluk India dan tradisi Brahminical. Dia sangat intens mempelajari bahasa, teks, sejarah, dan kebudayaan India.

Kerja keras dan keseriusannya dalam mengkaji dan mengeksplorasi beragam aspek tentang India, al-Biruni pun dinobatkan sebagai ‘Bapak Indologi’ – studi tentang India. Tak cuma itu, ilmuwan dari Khawarizm, Persia itu juga dinobatkan sebagai ‘Bapak Geodesi’.

Pada era keemasan Islam, al-Biruni ternyata telah meletakkan dasar-dasar satu cabang keilmuan tertua yang berhubungan dengan lingkungan fisik bumi. Selain itu, al-Biruni juga dinobatkan sebagai ‘antropolog pertama’ di seantero jagad. Sebagai ilmuwan yang menguasai beragam ilmu, al-Biruni juga menjadi pelopor dalam berbagai metode pengembangan sains.

Sejarah ilmu pengetahuan mencatat, ilmuwan yang hidup di era kekuasaan Dinasti Samaniyah itu merupakan salah satu pencetus metode saintifik eksperimental. Al-Biruni pun tak hanya menguasai beragam ilmu seperti; fisika, antropologi, psikologi, kimia, astrologi, sejarah, geografi, geodesi, matematika, farmasi, kedokteran, serta filsafat. Dia juga turun memberikan kontrbusi yang begitu besar bagi setiap ilmu yang dikuasainya itu.

Soal dan Pembahasan Matematika UN

Pertidaksamaan jika dikalikan dengan Bilangan Negatif, harus dibalik tandanya?

Pertidaksamaan jika dikalikan dengan Bilangan Negatif, harus dibalik tandanya?
Oleh : Rachmadi Widdiharto


Tulisan ini disajikan berangkat dari cukup seringnya para peserta diklat menanyakan hal sebagaimana pada judul di atas. Masalah ini muncul terutama pada mata Diklat Aljabar untuk Diklat Matematika SMP. Umumnya para guru pada saat menjelaskan kepada siswanya, lebih mengarah pada ‘pengumuman’, suatu informasi yang harus diterima tanpa reserve, siswa kurang diajak bernalar, kenapa itu bisa terjadi, apa sebabnya? Jika ada pertidaksamaan -2x + 3 < 7 misalnya, kemudian untuk menentukan himpunan penyelesaian ada langkah yang harus dikalikan dengan (-1/2) , setelah dikalikan maka tandanya pertidaksamaannya dibalik. Kenapa harus dibalik, apa memang harus dibalik, bagaimana kalau tidak dibalik? Berikut adalah beberapa alternatif penyelesaiannya (serta remediasinya) yang mungkin bisa membantu para guru di sekolah.
Download lengkap materi artikel

 Sumber : P4TKMatematika

Perubahan Kurikulum dan Tugas Guru

Perubahan Kurikulum dan Tugas Guru
Oleh : Rachmadi Widdiharto



Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2013 baru saja usai, torehan hitam mewarnai agenda tahunan yang digelar oleh Kemendikbud sebagai pemegang otoritas pelaksanaaan asesmen pendidikan skala nasional. Digelarnya ujian yang tidak serentak (khususnya jenjang SMA/SMK), kualitas pencetakan soal, lembar jawab yang tipis, serta isu kebocoran masih menghiasi media masa terkait pelaksanaan UN. Isu ini cukup marak hingga sempat melupakan isu “perubahan” kurikulum yang santer diberitakan awal tahun 2013. Bayang-bayang hitam ini sempat menghantui Kemendikbud untuk meng-eksekusi kurikulum 2013 dimana tahun ajaran 2013/2014 sudah di depan mata. 

Hunkins & Ornstein (1998, 320) menyebutkan sebagai sebuah “guideline” dalam mengawal jalannya pendidikan, kurikulum idealnya dalam kurun waktu 7-10 harus dievaluasi atau dikaji ulang untuk disesuaikan dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan dinamika masyarakat. Artinya “perubahan” kurikulum atau tepatnya pengembangan kurikulum dari kurikulum yang sudah ada sebelumnya yakni KBK tahun 2004 ataupun KTSP tahun 2006 sudah sewajarnya untuk dikaji ulang. Bisa dipahami apabila sementara kalangan merasakan terlalu terburu-buru untuk diganti dengan kurikulum 2013, guru dan orang tua merasa baru “tune-in” dengan kurikulum sebelumnya akan tetapi justru akan diganti. Siswa merasa sudah ‘settle” dengan buku, LKS ternyata akan digantikan dengan buku dengan kemasan lain. Sementara para pemerhati ekonomi-pendidikan melihat, pengembangan kurikulum yang membutuhkan dana trilyun-an rupiah merupakan pemborosan dana yang kadang sulit diukur keberhasilan maupun efektifitasnya.

Urgensi perubahan
Sedikitnya ada 3 (tiga) alasan mendasar mengapa kurikulum kita perlu dikembangkan (Kemendikbud, 2012). Pertama, demographic dividend atau bonus demografi. BPS tahun 2011 menyebutkan, struktur penduduk Indonesia th.2010 usia 0-9 th sebesar 45,93 juta, sementara usia 9-14 tahun sebesar 43,55 juta. Apabila diproyeksikan 35-40 tahun ke depan, yakni memasuki 100 tahun, usia emas kemerdekaan kita (tahun 2045) mereka akan memasuki usia produktif. Negara maju di Eropa juga Amerika pada sekitar tahun tersebut dengan harapan hidup (life expectancy) yang tinggi, akan lebih banyak dibebani untuk menangani elder people (usia 70-an tahun ke atas yang notabene kurang produktif). Indonesia diuntungkan dengan jumlah usia produktif yang lebih banyak dan inilah sumber daya manusia yang tentunya harus disiapkan dan digarap secara matang menghadapi tantangan global. 

Kedua, global competitiveness atau persaingan global. Berkaca dari hasil TIMSS ataupun PISA sebagai parameter prestasi siswa pada skala internasional, kita perlu mengkaji kembali bagaimana praktik pembelajaran yang sebenarnya terjadi. Prestasi siswa kita masih cukup memprihatinkan.yakni pada peringkat 39 (TIMSS th. 2011) dan peringkat 42 (PISA th. 2010) menuntut kita untuk “mengintip” praktik pembelajaran di negara-negara yang berhasil dalam menerapkan scientific approach (yakni: mengamati, menanya, menalar, dan menyusun jejaraing/menyimpulkan) dalam membelajarkan siswanya. Paradigma konstruktivisme, collaborative learning, serta authentics assessment menjadi pilar-pilar pendidikan dalam mencerdaskan anak bangsanya. 

Ketiga, pergeseran paradigma pembangunan dari pembangunan yang berbasis sumber daya (alam) mengarah pada pembangunan berbasis peradaban. Sumber daya alam bukan lagi sebagai modal pembangunan, akan tetapi peradabanlah yang akan menjadi modal pembangunan. Sumber daya manusia bukan lagi beban pembangunan, akan tetapi SDM beradablah yang menjadi modal pembangunan. Transformasi ini hanya bisa dilakukan dengan pendidikan. SDM beradab adalah SDM yang berpendidikan (berpengetahuan dan berketrampilan) dan berbudaya (berkarakter). Fenomena negatif yang mengemuka: perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam ujian (nyontek, kerpek, dsb). adalah bentuk lemahnya penguatan aspek afektif pendidikan yang mermuara pada dekadensi perdaban manusia. 

Menghadapi akan diberlakukannya kurikulum 2013 secara bertahap dan terbatas, setidaknya ada 3 (tiga) hal yang bisa dilakukan guru. Pertama, perubahan mind set/pola pikir. Pengembangan kurikulum dengan pendekatan saintifik memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran melalui mengamati, menanya, menalar pada proses inquiry, eksplorasi, dan elaborasi. Perubahan pola pikir guru dibutuhkan untuk bisa berperan lebih menjadi fasilitator dan motivator dari pada inisiator dan eksekutor, dalam merubah dari teacher centered ke student centered. Implementasi collaborative learning akan membantu siswa bisa menyikapi keberagaman dan kerjasama sebagai etos akademik dalam menemukan dan mengungkap feomena ilmiah, yakni dari kebiasaan anak diberi tahu mengarah kepada memfasilitasi anak mencari tahu. Sementara authentics assessment semakin dikedepankan sebagai assessment for learning dari pada assessment of learning. Hal-hal tersebut bisa terwujud tatkala ada good will dari para guru untuk merubah mind set-nya bahwa tugas mengajar adalah sebagai komitmen profesi dalam membelajarkan dan mencerdaskan anak bangsa. 

Kedua, tindakan konstruktif dan inovatif. Rencana pengembangan kurikulum 2013 yang akan diikuti dengan fasilitasi buku siswa, buku pedoman guru, maupun silabus serta RPP-nya tentunya tidak malah membuat guru merasa “santai” dalam mengajar. Akan tetapi hal ini dimaksudkan dengan harapan guru tidak lagi terlalu disibukkan dengan hal-hal yang bersifat administratif, tetapi lebih fokus pada kegiatan inovatif akademis pembelajaran di kelas. Keunikan peserta didik, keragaman lingkungan belajar, maupun keterbatasan sarana/prasarana yang ada adalah adagium pedagogis yang harus disikapi tentunya dengan penyesuaian strategi/model pembelajaran yang adaptif dan edukatif. Artinya, guru justru harus mengkritisi secara konstruktif dan inovatif buku, silabus, dan RPP yang ada untuk disesuaikan dengan peserta didiknya. Ibarat seorang pastry; meski resep dan bahan rotinya sama, namun di tangan pastry yang profesional akan dihasilakn roti yang berbeda dengan pastry yang amatiran. Keahliaan, kejelian dan kecerdasan guru dalam meramu “ kompetensi inti, dan kompetensi dasar; aspek sikap, pengetahuan, dan aspek keterampilan; akan menghasilkan siswa yang kompeten dan men-drive berpikir high order thinking dalam bangku sekolahnya guna keberlanjutan pada jenjang berikutnya. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) baik melalui level sekolah maupun kelompok/wadah se-profesi (KKG/MGMP), perlu ditingkatkan untuk saling asah, asih, dan asuh sesama kolega guna menghasilkan siswa-siswa yang cerdas dan unggul. 

Ketiga, sikap teladan guru. Seiring dengan kompleksitas dan perkembangan peradaban dunia di era globalisi, tugas mendidik guru perlu dikedepankan dalam aspek penguatan sikap dan budi pekerti siswa. Pendidikan karakter tidak hanya terhenti pada pengetahuan saja akan tetapi perlu suatu pengintegrasian pada pembiasaan pembelajaran, suri tauladan, apresiasi dan implementasi norma akademis yang nantinya tercermin pada norma sosial yang semakin utuh dalam praktik berbangsa dan bernegara. Terkait dengan hal tersebut, tugas guru utamanya untuk mengintegrasikan nilai sikap dan pendidikan karakter dalam praktik pembelajaran yang diampunya, yang selanjutnya akan menjadi school culture untuk bisa merambah entitas diri pribadi siswa yang berkarakter. Inilah yang dibutuhkan dalam kehidupan kelak menyongsong ketatnya persaingan global untuk tetap berpegang pada jati diri bangsa. 

Suatu keharusan?
Tatkala kita meng-“amin-i” rasional urgensi perubahan di atas, maka kita sepakat bahwa pengembangan kurikulum dibutuhkan dalam menyiapkan generasi mengahadapi ulang tahun emas kemerdekaan kita. Pengembangan kurikulum diharapkan akan menciptakan sumber daya manusia yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif. Penguatan kemampuan afektif yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi, serta pembiasaan untuk bekerja dalam jejaring melalui collaborative learning, penguatan kreativitas, serta pendidikan karakter akan membekali dalam memenangi ketatnya persaingan global. Namun demikian, sekiranya kita sanksi akan rasional urgensi di atas, bukan tidak mungkin kita menelantarkan anak cucu kita dalam kancah atau “kubangan” globalisasi yang bisa mengancam integritas dan jati diri bangsa dalam wadah NKRI. Adalah tugas pemerintah untuk menjalankan amanah ini dengan transparan, akuntabel dan visioner dalam integritas dan dedikasi kenegarawanan seorang pemimpin. Sementara masyarakat akan selalu mengawal implementasi dan pengawasannya. Sekali lagi tahun ajaran 2013/2014 di depan mata, pelaksanaan UN menjadi pelajaran berharga jika ingin meng-eksekusi kurikulum 2013 secara bertahap dan terbatas ataupun dalam bentuk piloting. 


Referensi
Kemendikbud (2012). Pengembangan Kurikulum 2013 (Paparan Mendikbud pada SosialisasiKurikulum 2013 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, tgl. 28 Februari 2013. Ornstein, A.C. & Hunkins, F.P. (1998). Curriculum: Foundations, principles, and issue.(3rdEdition) MA. Allyn & Bacon. 
Sumber : P4TKMatematika